Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, termasuk terumbu karang yang menjadi habitat penting bagi berbagai spesies laut. Namun, ekosistem terumbu karang menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia. Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina Grup menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam pelestarian alam, khususnya melalui konservasi terumbu karang.
Komitmen Pertamina dalam Pelestarian Terumbu Karang
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Pertamina Grup telah melaksanakan berbagai program konservasi terumbu karang di sejumlah lokasi strategis di Indonesia. Program-program ini bertujuan untuk merehabilitasi ekosistem laut, meningkatkan keberagaman hayati, serta memberdayakan masyarakat lokal.

1. Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Pombo, Maluku
Pada tahun 2018, Pertamina melalui Marketing Operation Region VIII melakukan rehabilitasi terumbu karang di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Pulau Pombo, Maluku. Bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, kegiatan ini difokuskan pada upaya konservasi dengan teknik transplantasi di beberapa titik terumbu karang yang mengalami kerusakan. Pulau Pombo merupakan kawasan konservasi laut yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 1973 dan saat ini sekitar 60% mengalami kerusakan akibat perubahan iklim dan pemutihan karang.
2. Penanaman Terumbu Karang di Teluk Kabung, Padang
Pada tahun 2016, Pertamina melalui Marketing Operation Region I melakukan penanaman terumbu karang buatan di Gosong Bada dan Gosong Karang Bayang, Perairan Laut Sungai Pisang, Teluk Kabung Selatan, Kota Padang. Kegiatan ini bertujuan untuk merehabilitasi area terumbu karang yang telah mengalami penurunan kualitas fisik dan memperbaiki habitat asli biota laut di pesisir Kota Padang.
3. Taman Terumbu Karang di Kota Pariaman, Sumatera Barat
Pada tahun 2017, Pertamina melalui Marketing Operation Region I memberikan bantuan penanaman Taman Terumbu Karang di Pantai Gandoriah, Pulau Ujung, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Bantuan ini diberikan kepada Kelompok Konservasi Terumbu Karang, Tabuik Diving Club (TDC), sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap pelestarian ekosistem laut di wilayah pesisir yang berada di sekitar operasi Pertamina.
4. Konservasi Terumbu Karang di Laut Madura
Pada tahun 2021, Pertamina Gas OEJA melakukan konservasi terumbu karang di sekitar pipa gas milik Pertagas di pulau Pagerungan Besar, Kecamatan Sepaken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Program ini melibatkan masyarakat setempat, termasuk nelayan dan tukang las, dalam kegiatan transplantasi terumbu karang dan pembuatan rumah ikan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa fragmen karang telah tumbuh dengan baik dan mulai memberikan fungsi habitat bagi biota laut.
Metode Konservasi Terumbu Karang
Pertamina Grup menggunakan berbagai metode dalam konservasi terumbu karang, antara lain:
- Transplantasi Karang: Teknik pencangkokan karang yang diletakkan pada media buatan untuk mempercepat regenerasi karang.
- Terumbu Buatan (Artificial Reef): Bentuk bangunan atau benda yang diturunkan ke dasar perairan laut sehingga menyerupai habitat ikan.
- Metode Biorock: Penggunaan struktur logam yang dialiri arus listrik untuk mempercepat pertumbuhan karang dan meningkatkan ketahanannya terhadap perubahan iklim.
Metode-metode ini dipilih berdasarkan kondisi lokal dan tujuan konservasi yang ingin dicapai.
Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat
Program konservasi terumbu karang yang dilaksanakan oleh Pertamina Grup memberikan dampak positif, antara lain:
- Pemulihan Ekosistem Laut: Rehabilitasi terumbu karang membantu memulihkan fungsi ekosistem laut sebagai habitat bagi berbagai spesies biota laut.
- Peningkatan Keberagaman Hayati: Dengan tumbuhnya terumbu karang, keberagaman hayati laut meningkat, yang pada gilirannya mendukung keseimbangan ekosistem.
- Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan konservasi meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam menjaga lingkungan.
- Daya Tarik Wisata: Terumbu karang yang sehat menjadi daya tarik bagi wisatawan, yang dapat meningkatkan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, konservasi terumbu karang masih menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Perubahan Iklim: Peningkatan suhu air laut dapat menyebabkan pemutihan karang dan kematian massal.